Jumat, 22 Februari 2013

pabo!!


Seorang perempuan terlihat sedang bersembunyi dibalik sebuah pohon besar. Dia sedang asyik memandangi dari jauh laki-laki tersayangnya sedang bercengkrama dengan seorang perempuan lain. Bisa dibilang dia cemburu, bahkan sangat cemburu.
Perempuan itu bernama Seohyun, lelaki tersayangnya itu bernama Kyuhyun, sedangkan perempuan yang sedang bercengkrama dengan laki-laki tersayangnya Seohyun adalah Jiyeon.
Seohyun tidak mau melewatkan topik obrolan antara Kyuhyun dengan Jiyeon. Seohyun harus menajamkan pendengarannya untuk mendengar topik yang Kyuhyun dan Jiyeon bicarakan.
“oppa cium juga nih..” ujar Kyuhyun sambil terkekeh.
Tiba-tiba saja itu membuat hati Seohyun sakit, meskipun dia tau jelas kalau Kyuhyun hanya bercanda. Tapi tetap saja itu membuatnya cemburu dan sakit hati.
“Jangan cium-cium. Nanti ada yang marah lagi,” jawab Jiyeon sambil tertawa.
Tatapan mata Kyuhyun tiba-tiba berubah serius dan alisnya mengkerut. “Marah? Siapa?”
“Loh? Emang nggak ada ya?” tanya Jiyeon balik.
“Kalo oppa bilang nggak ada, itu ada atau nggak?” jawab Kyuhyun yang semakin membelitkan pertanyaan aneh itu.
“Berarti nggak ada dong..” seru Jiyeon dengan sumringah.
“Nah itu tau..” balas Kyuhyun dengan tertawa.
Perempuan yang bersembunyi dibelakang pohon itu sudah tak kuat lagi mendengar obrolan kedua orang itu. Seohyun sudah tak dapat menahan emosinya. Dia lalu berlari sekencang-kencangnya sambil mengelap wajahnya dengan punggung tangannya karena tiba-tiba saja beberapa tetes air mata berhasil keluar dari kelopak matanya yang indah.

***

Seohyun sudah sampai dirumahnya, tepatnya dikamarnya. Dia mengunci pintu kamar lalu menangis sekencang-kencangnya sambil menutup wajahnya dengan bantal. Itu dia lakukan agar suaranya tidak terlalu terdengar keluar. Bisa sangat fatal jika seisi rumah mendengar tangisannya.
Seohyun masih tak mengerti mengapa Kyuhyun bisa bicara seperti itu. Semua ini sudah berhasil membuat Seohyun tak dapat berfikir jernih.
Apa dia sudah tak mencintaiku? Apa dengan cara ini dia mau melepasku?
Pertanyaan yang selalu terlontar dipikiran Seohyun hanya itu. Belum lagi, sebelum-sebelumnya Seohyun sering melihat Kyuhyun ngemodusin banyak perempuan. Tapi dia masih dapat berfikir jernih. Dan entah mengapa, sekarang Seohyun benar-benar tak dapat berfikir jernih.
Apa aku harus mengakhiri semuanya duluan? Apa aku harus menyerah?
Secara tak sengaja Seohyun berfikir seperti itu. Kalau benar-benar itu terjadi, Seohyun tetap saja akan tau akhirnya. Akhirnya dia tidak dapat melupakan Kyuhyun dan memendam rasa cintanya yang begitu dalam.
Entahlah, kali ini Seohyun benar-benar dibuat bingung.

***

“Aku nyerah,” ujar seorang perempuan dengan lirih.
Sekarang Seohyun sedang berada di sebuah taman, tepatnya sedang duduk di salah satu bangku taman. Dia tidak sendiri,  dia bersama dengan Kyuhyun lelaki yang sangat dia sayangi. Bukan, tapi yang sangat dia cintai.
Kyuhyun yang duduk tepat disamping Seohyun langsung kaget dan menoleh ke Seohyun.
“Nyerah? Maksud kamu apa?” tanya Kyuhyun penuh selidik. Kyuhyun sudah mengerti maksud arah pembicaraan mereka kali ini.
Seohyun menghela nafas panjang. “Pokoknya aku nyerah,”
Dengan cepat, Kyuhyun memegang kedua tangan Seohyun dengan erat. Seohyun hanya bisa menunduk, tak dapat membalas tatapan Kyuhyun yang hanya terarah padanya. “Aku tau aku orang jahat. Aku tau aku orang yang bikin kamu sedih. Aku orang yang selalu nyakitin kamu. Aku buat hari-hari kamu jadi jelek. Aku orang yang selalu modus ke semua perempuan. Tapi  satu yang mesti kamu tau. CINTA AKU CUMA BUAT KAMU..” ujar Kyuhyun dengan penekanan dikalimat terakhir.
Cukup, itu sudah cukup membuat air mata Seohyun akan jatuh sebentar lagi.  Seohyun berusaha melepas tangannya dari Kyuhyun. Tapi apa daya kekuatannya tak seberapa jika dibandingkan dengan Kyuhyun.
“Lepasin tangan aku!” seru Seohyun.
Kyuhyun pun melepaskan tangan Seohyun. Kemudian Seohyun berlari dengan sisa-sisa kekuatannya. Kali ini air mata benar-benar tak bisa dikompromi lagi. Air mata turun dengan derasnya.

***

Yang benar saja, setelah Seohyun mengucap kata ‘nyerah’ kepada Kyuhyun, rasa cintanya semakin mendalam bukannya terlupakan. Seohyun tau, dia salah. Tak seharusnya dia bilang seperti itu. Seharusnya dia percaya sepenuhnya kepada Kyuhyun. Kali ini Seohyun benar-benar bimbang. Dia seperti kehilangan semangat hidup. Seohyun sudah seperti kehabisan oksigen yang selama ini selalu dihirupnya. Emosinya yang tak dapat ditahannya dulu, sudah cukup membuatnya menderita sekarang. Mungkin sekarang Seohyun hanya bisa menatap nanar Kyuhyun dari jauh.

TAMAT